Pages

Showing posts with label Black Comedy. Show all posts
Showing posts with label Black Comedy. Show all posts

February 14, 2012

Wag The Dog (Barry Levinson, US, 1997)

Directed byBarry Levinson
Produced byBarry Levinson
Robert De Niro
Written byHilary Henkin
David Mamet
Story byLarry Beinhart (novel)
StarringDustin Hoffman
Robert De Niro
Music byMark Knopfler
CinematographyRobert Richardson
Editing byStu Linder
Distributed byNew Line Cinema
Release date(s)December 17, 1997 (US)
Running time97 minutes






Wag the Dog dibuka dengan kalimat-kalimat berikut ini :

Why does the dog wag its tail?
Because the dog is smarter than the tail.
If the tail were smarter, it would wag the dog.

Wag the Dog sendiri merupakan idiom dari "the tail wagging the dog", yang makna denotasinya kurang lebih "sesuatu yg merupakan hanya bagian kecil namun dapat mengendalikan hal yang lebih besar atau keseluruhan". Lalu apa hubungan judul film, yg berupa frasa idiom, dengan cerita film itu sendiri? Tentunya bukan cerita tentang seekor anjing.

Wag the Dog merupakan film black comedy, komedi yang bermaksud menyindir hal-hal yang terjadi di kehidupan nyata. Politik, bidang itulah yang menjadi objek dalam film ini. Film yang disutradarai oleh Barry Levinson ini fokus menyindir tentang kebijakan politik pemerintah Amerika terutama soal pencitraan lembaga eksekutifnya.

Draft awal skenario film ini ditulis oleh Hilary Henkin berdasarkan novel American Hero karya Larry Beinhart yang kemudian disempurnakan dialog-dialognya oleh David Mamet. Yap, David Mamet membuat dialog-dialog film ini menjadi renyah. Hal itu juga didukung dengan deretan cast yang mumpuni. Cukup dengan gaya santai-nya, Dustin Hoffman mampu memerankan seorang produser hollywood dengan style uniknya. Ditambah gaya comical seorang Robert De Niro yang mengingatkan saya dengan style-nya di Midnight Run.


Wag the Dog dimulai pada 11 hari sebelum Pemilu Presiden Amerika, dimana sang presiden hendak mencalonkan diri lagi. Namun terjadi hal yang tidak diinginkan, tersiar kabar bahwa sang presiden tersangkut kasus skandal seks dengan gadis dibawah umur. Pemilu kurang 11 hari lagi, dan media mulai ramai memberitakan hal itu. Untuk itulah White House memanggil Conrad Brean (Robert De Niro), seorang spin-doctor yang ditugaskan melakukan pencitraan baik sang presiden dan sekaligus menutup pelan-pelan kasus skandal seks dari media hingga setelah pemilu berakhir. Lantas apa ide dari Mr. Brean? Dan apa hubungannya dengan Stanley Motss, seorang produser hollywood? Tentu anda dapat membayangkannya, namun alangkah lebih baik untuk langsung menontonnya.

Film ini informatif, itu yang saya suka. Walaupun informatifnya masih belum dapat dibuktikan apakah memang benar ada cara-cara seperti itu. Jika memang ada berarti selamat datang di dunia abu-abu.

January 30, 2012

Abigail's Party (Mike Leigh, UK, TV Play, 1977)

Devised byMike Leigh
Produced byMargaret Matheson
Based onAbigail's Party, a Stage Play of Hampstead Theatre Production by Mike Leigh
StarringAlison Steadman, Tim Stern, Janine Duvitski, John Salthouse, Harriet Reynolds
ChannelBBC
Running Time102 Minutes

Saya memang belum menonton semua karya-karya Mike Leigh, sejauh ini hanya 7 film. Selama pengalaman menonton karya beliau mungkin terasa ada karakter yang annoying sekali, polos, dan perbedaan kelas antar karakter. Hal serupa juga ada di Abigail's Party. Film yang diangkat dari stage play berjudul sama ini menceritakan tentang kehidupan bermasyarakat, dalam hal ini disajikan dalam bentuk suatu acara silaturahmi. Beverly & Laurence menjadi tuan rumah acara kumpul-kumpul kecil perumahan. Ange & Tony ialah yang pertama kali datang, mereka ialah warga baru di komplek tersebut, Kemudian dilanjutkan dengan kehadiran Sue yang datang ke acara tersebut karena di rumahnya sedang ada pesta ulang tahun anaknya, Abigail.

Beverly merupakan seorang istri yang bossy, dan masih banyak lagi karakter unik seorang Beverly. Laurence, seorang suami yg selalu mengalah, saya suka curhatan implisit dia pertengahan film. Ange & Tony mungkin kebalikan dari Beverly & Laurence, Hanya saja Tony cukup jaim di luar rumah. Sedangkan Sue merupakan seorang wanita yang sudah bercerai dengan suaminya. Setelah menonton seperempat bagian mulai terlihat adanya perbedaan kelas dari obrolan mereka.

Yap, film ini hanya bersetting di ruang tamu Beverly & Laurence sepanjang kurang lebih 100 menit. Akting dan ekspresi mereka cukup memukau saya, khususnya seorang Alison Steadman. Tetapi karakter fave saya disini ialah Laurence. Dialognya? oke. Walau hampir 2 jam hanya di ruang tamu, tetapi tidak terasa flat, malah semakin kebelakang semakin panas. Selamat mencari dan menonton.